Pendidikan adalah salah satu barometer untuk menentukan kwalitas sumber daya manusia di Indonesia. Dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia adalah dengan memperhatikan sistem yang ada dalam instansi pendidikan terkait. Salah satunya adalah memperbaiki kurikulum yang ada dan melatih kejujuran pada peserta didik.
Sistem pendidikan di Indonesia dari tahun ketahun telah memiliki banyak perubahan, namun sumber daya manusia yang dihasilkan tidak berubah. Sistem pendidikan indonesia dengan orientasinya “Wajib Belajar 9 Tahun”. Namun dari orientasi ini adakah kontribusi lebih yang dari pemerintah untuk rakyat? Sampai saat ini indonesia menggunakan sistem Ujian Negara (UN) yang sebelumnya yaitu EBTANAS. Dari kebijakan-kebijakan pemerintah ini adakah sumbangsih kebih dari pelaksanaan ujian ini? apakah efektif ujian tersebut bila dikaitkan dengan realita sekarang yang ada pada bumi pertiwi ini?
Kenapa pemerintah tidak mengadakan berbagai pelatihan enterpreneurship untuk SMA atau sederajad agar mereka lebih mempunyai wawasan yang luas dan mempunyai benih-benih menjadi usahawan dan menciptakan lapangan kerja sendiri? Atau lebih mudahnya melakukan program small discussion untuk para siswa agar mereka mempunyai mental yang bagus dan ilmu yang mumpuni, guru pun secara tidak langsung akan mengetahui kapabilitas seorang anak didik dari mereka saling berbagi argumen dengan yang lain, bukankah itu lebih efektif di banding UN yang hanya untuk kepentingan sepihak?.
Namun kita harus selalu optimis dan selalu berusaha untuk menjadi terbaik dengan negara lain dan selalu di mulai dari diri sendiri, pertahankan diri dari kemiskinan, kuasai ilmu pengetahuan, dan bersosialisasi yang baik dengan rakyat.